Selain itu, politikus Partai Gerindra tersebut juga meminta kepastian kebutuhan jumlah material batu andesit dari Desa Wadas yang akan digunakan sebagai bahan urukan pembangunan Bendungan Bener.
“Kebutuhan batunya berapa banyak? Kalau sudah mencukupi, lahan milik warga yang tidak setuju untuk apa dibeli lagi,” cetusnya.
Di luar persoalan di atas, ia mengakui masih banyak masalah di Wadas, seperti komunikasi yang belum baik hingga ganti rugi tanah warga yang belum jelas hingga saat ini.
“Masalahnya adalah masalah pelaksanaan yang belum baik, komunikasi belum baik, ganti rugi belum jelas. Masyarakat menolak dianggap masyarakat yang melawan pembangunan, ini enggak benar,” cetus Desmond.
Menurutnya, kegiatan di lapangan terkait Bendungan Bener seharusnya tidak dijalankan karena proses peradilan masih berjalan.
“Sampai hari ini, bendungan itu dari segi ganti rugi belum selesai, yang terkena dampak bendungan masih ada proses peradilan yang harus diselesaikan. Tidak mungkin ada kegiatan di lapangan kalau tanah ganti rugi belum selesai, masih ada proses peradilan,” ucapnya.
Ia pun berharap masalah-masalah tersebut bisa segera diselesaikan untuk mencegah bentrokan antara aparat keamanan dari Polri serta TNI dengan rakyat.