Partaiku.id – Anggota Komisi XI DPR RI, Didi Irawadi Syamsudin, Elite Partai Demokrat tersebut untuk merespons isu reshuffle kabinet Jokowi yang diisukan akan dilakukan dalam waktu dekat. “Terkait menteri yang menangani permasalahan minyak goreng, masyarakat dibuat susah sekali, Kalau memang masih punya budaya malu, ya akan lebih terhormat jika mundur saja,” ujar Didi di siniar diskusi Polemik Trijaya yang disiarkan melalui kanal YouTube MNC Trijaya pada Sabtu (11/6).
Didi kemudian menyayangkan bagaimana persoalan bahan pokok di masyarakat yang hingga saat ini masih belum terselesaikan.
“Persoalan minyak goreng kan sampai hari ini masih jadi permasalahan besar. Kemarin ekspor sudah dilarang, tetapi minyak curah di masyarakat masih mahal sekali harganya,” ujarnya.
Ia kemudian menghubungkan persoalan ini kepada isu kocok ulang alias reshuffle kabinet di menteri. Bagi Syamsudin, ketimbang menunggu reshuffle, menteri harus memiliki rasa malu dan jika tidak bisa melangsungkan tugasnya dengan baik.
“Untuk menteri yang gagal dan tidak fokus dalam melaksanakan tugasnya, alangkah baiknya mereka memiliki budaya malu dan bisa mundur, tidak usah menunggu reshuffle. Kalau mau menunggu dulu reshuffle, kita tidak tahu kapan itu terjadi karena itu ada pada kewenangan Presiden,” imbuh Syamsudin.