Partaiku.id – Anggota Komisi IX DPR RI, Sri Wulan mengatakan bahan baku obat pada industri farmasi di dalam negeri masih sangat minim. Ia merasa prihatin ketika mengetahui bahwa 95% bahan baku obat di dalam negeri, masih impor.
Fakta ini jadi tantangan agar industri farmasi Indonesia kelak mampu bangkit dan bisa memproduksi obat-obatan dari bahan baku dalam negeri.
Keprihatinan itu disampaikan Sri Wulan seusai mengunjungi PT Merck Sharp And Dhome di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (4/9), dalam rangkaian kunjungan kerja spesifik Panja Tata Kelola Obat Komisi IX DPR RI.
“Kita punya bahan baku melimpah, tapi kita tidak bisa menggunakan itu dengan baik, karena hampir 95 persen bahan bakunya adalah impor. Kandungan lokal hanya 4 sampai 5 persen. Ini sangat menyedihkan” ujar Sri Wulan.
Legislator NasDem itu menambahkan, perlu kehadiran pemerintah dalam menyikapi hal tersebut. Sebagai contoh, Pulau Madura yang sangat dekat Surabaya adalah penghasil garam yang merupakan bahan baku obat.
“Persoalan yang terjadi adalah kurangnya akses teknologi agar garam Madura bisa memenuhi standar bahan baku obat. Selain itu, ada pula tanam-tanaman obat yang sampai saat ini belum diberdayakan dengan baik,” terang anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI itu.
Selain itu, wakil rakyat dari Dapil Jawa Tengah III itu meminta agar pemerintah memperbanyak kesempatan penelitian, sehingga bahan-bahan baku hasil produksi dalam negeri menjadi bahan baku pembuatan obat yang sangat luar biasa.