“Ya kita kan tinggal mengambil satu partai dengan suara enggak terlalu besar. Jadi itu biar aja dulu mengalir, karena proses partai itu sedang meningkatkan elektoral, coba lihat semua melakukan hal yang sama, tentunya dengan cara-cara yang berbeda,” ujar dia.
Namun demikian, dia menyampaikan, Golkar belum membidik parpol yang bakal digaet untuk berkoalisi dalam menghadapi Pilpres 2024 hingga saat ini.
Menurutnya, dinamika politik dua tahun jelang Pilpres 2024 masih bersifat cair. Dia melihat kondisi mulai perlahan menunjukan kutub di antara partai-parpol enam bulan mendatang.
“Kita lihat saja bagaimana ya pasti nanti kalau udah gitu adalah deal-deal antara parpol untuk bagaimana membentuk koalisi yang bagus. Jadi kita tunggu aja, enam bulan ke depan mungkin itu udah keliatan proses kristalisasinya untuk menjadi suatu policy,” tuturnya.
Sebelumnya, politikus senior Partai Golkar, Idris Laena, mengungkapkan hal senada.
Dia berkata bahwa tokoh-tokoh senior partainya solid mendukung keputusan mengusung Airlangga menjadi capres pada Pilpres 2024. Menurutnya, seluruh kader Partai Golkar dari level pusat hingga daerah solid mendukung keputusan hasil Munas Golkar 2019 tersebut.