“Karena di sini kita bisa memahami keputusan politik, kegaduhan yang hari ini terjadi tidak perlu terjadi. Karena semua terjawab dengan data dan analisis yang ada. Tentunya akan mampu merekonstruksi dan menafsirkan secara kontekstual setiap pengambilan keputusan parlemen berdasarkan kajian utuh sejarah,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI ini mengharapkan dengan adanya pusat studi historiografi parlemen Indonesia secara integritas tidak hanya menjadi bagian dari Humas dan Pengelolaan Museum DPR RI tetapi juga menjadi bagian dari Bidang Persidangan Sekretariat Jenderal DPR RI.
“Yang nantinya mungkin akan sering dikunjungi oleh para tenaga ahli kita atau pun bagian yang sering dikunjungi oleh narasumber-narasumber kita dari luar, untuk membandingkan berbagai macam data,” tambah Agustina.
Diketahui, seminar ini merupakan agenda penutup dari rangkaian pameran daring yang diselenggarakan Bagian Humas dan Pengelolaan Museum, Biro Protokol dan Humas Setjen DPR RI. Acara ini dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti, sebagai pembicara kunci, dan beberapa narasumber seperti Prof. Susanto Zuhdi (UI), Prof. Bambang Purwanto (UGM), dan Prof. Amelia Fauzia (UIN Jakarta). (mld,rdn/sf)