“Memang kondisi begini serbasulit. Tapi bagaimanapun harus tetap berjalan. Sistemnya harus kita siapkan, seperti legalitasnya, tarif dan lainnya,” kata Imam.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Cirebon, Andi Armawan mengatakan, saat ini BRT beroperasi di dua trayek. Untuk trayek pertama sepanjang 32,9 kilometer. Sedangkan trayek kedua sepanjang 27,4 kilometer. Andi juga mengaku telah berkoordinasi dengan Pemkab Indramayu terkait trayek tambahan.
“Ya ke depan bisa memiliki operasional ke sana (Wilayah III Cirebon). Apalagi kalau Tol Cisumadawu (Cileunyi, Sumedang, dan Dawuan) beroperasi, kita bisa ambil peran. Memang saat ini masih terbatas,” kata Andi.
Andi mengatakan, saat ini BRT masih dalam tahap sosialisasi. Pengelola menggratiskan masyarakat yang menggunakan BRT.
“Anggaran tahun ini Rp 500 juta. Itu sudah termasuk operasional, balik nama kendaraan dan lainnya. Memang ke depan nanti disubsidi, harapannya pengelolaan ini bisa mandiri ketika sudah maksimal,” kata Andi.
Lebih lanjut, Andi mengatakan, saat ini pihak PD Pembangunan masih menghitung anggaran subsidi untuk tahun depan. Termasuk soal rencana tarif BRT.