Partai Demokrasi Indonesia PerjuanganPartai Demokrat

Drama Formula E dan Sirkuit Anies Baswedan Menuju Pilpres

Drama Formula E dan Sirkuit Anies Baswedan Menuju PilpresPartaiku.id – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuai berbagai pujian, Bos Formula E Alberto Longo memuji Anies habis-habisan melalui media sosial. Ia menyebut kerja keras Anies berhasil menghadirkan lebih dari 60 ribu penonton di sirkuit dan jutaan lainnya melalui televisi di 150 negara.

Pujian juga datang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir langsung menonton balapan itu. Ia menyebut Formula E sebagai ajang balapan masa depan yang akan semakin digemari.

Berbagai sanjungan itu datang setelah Anies dihantam kanan-kiri selama mempersiapkan Formula E. Mantan menteri Jokowi itu pun sempat dilaporkan terkait dugaan korupsi ajang tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Anies juga diserang oleh lawan-lawan politiknya, mulai dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga PDIP. Dua partai itu pun sampai mengajukan interpelasi di DPRD DKI Jakarta.

Ketua Panitia Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni tak menampik drama politik yang mewarnai Formula E. Sahroni menyadari intrik tersebut muncul karena menjelang Pilpres 2024.

“Jadi ini bagian dari politik yang dilakukan dari orang yang suka dan tidak suka. Tekanan politik tinggi, luar biasa tinggi,” kata Sahroni, Jumat (3/6).

Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi berpendapat Formula E punya dampak baik bagi popularitas Anies. Anies menunjukkan kepada publik ia hadir sebagai sosok kaliber internasional.

Selain itu, Asrinaldi menilai Anies juga mengirim pesan kepada elite politik nasional. Menurutnya, kehadiran Jokowi, Ketua DPR Puan Maharani, dan sejumlah elite politik menjadi jawaban Anies atas masalah polarisasi politik.

“Kepada elite, Anies menggambarkan sebenarnya tidak ada persoalan dia yang mau maju menjadi capres dengan tokoh-tokoh lain,” kata Asrinaldi saat dihubungi, Senin (6/6).

Meski demikian, Asrinaldi menilai Formula E saja tak cukup untuk memuluskan jalan Anies menuju Pilpres 2024. Anies perlu meyakinkan pimpinan partai politik dengan lobi intensif.

Hal serupa juga disampaikan Peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Jati. Ia menyebut Formula E akan meningkatkan popularitas Anies, tetapi tak serta-merta membuka jalan Anies menuju 2024.

“Formula E ini menjadi batu pijakan, tetapi untuk modal 2024 masih perlu kerja keras lagi,” kata Wasisto saat dihubungi, Senin (6/6).

Wasisto berpendapat Anies harus mengintensifkan lobi politik ke petinggi partai dalam sisa empat bulan masa jabatannya di DKI. Menurutnya, waktu empat bulan ini menjadi krusial bagi jalan Anies menuju pilpres.

Ia berkata Anies punya akses terhadap berbagai elite politik saat menduduki jabatan gubernur DKI Jakarta. Wasisto tak yakin hal ini masih dimiliki Anies usai 16 Oktober mendatang.

“Jika tidak menjabat, akses berkurang. Kesempatan juga tidak seperti sekarang. Selagi masih menjabat, lobi informal perlu ya, melakukan pembicaraan awal. Di situlah momentum Anies mendapat atensi elite,” ujarnya.

Pendapat berbeda disampaikan Asrinaldi. Dia meyakini Anies telah mendapat “setengah tiket pilpres” saat ini dengan sinyal dukungan dari berbagai partai, termasuk NasDem.

Asrinaldi mengatakan permainan justru baru dimulai setelah Anies menuntaskan jabatan di DKI. Jika Anies mampu meyakinkan partai dan menambah basis dukungan pada waktu itu, jalan menuju 2024 akan lebih mulus.

“Selama ini, Anies dianggap akan habis sesudah jadi gubernur. Justru dia leluasa pergi ke daerah-daerah [setelah lengser]. Itu harus dijaga ritmenya oleh Anies sampai 2024,” tutur Asrinaldi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau semua pihak yang ingin menyaksikan langsung Formula E di Ancol tidak membawa dan memajang hal-hal yang bersifat politis.

Anies mengatakan olahraga adalah ajang yang seharusnya bisa menyatukan, bukan menjauhkan.

“Saya mengimbau kepada semua yang hadir mengikuti Formula E secara langsung di sirkuit. Ingat, jangan ada spanduk-spanduk, kaos, seragam, atau atribut apapun yang bernada politis. Jangan ada dan jangan ada sama sekali. Tidak perlu ada yel-yel politis di dalamnya,” kata Anies dalam keterangan resmi, Jumat (3/6).

Anies menyebut Formula E dihadirkan Pemerintah Provinsi Jakarta sebagai ajang keseruan bersama. Kompetisi hanya melibatkan para pembalap di dalam sirkuit.

(dhf/fra)

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker