Wasisto berpendapat Anies harus mengintensifkan lobi politik ke petinggi partai dalam sisa empat bulan masa jabatannya di DKI. Menurutnya, waktu empat bulan ini menjadi krusial bagi jalan Anies menuju pilpres.
Ia berkata Anies punya akses terhadap berbagai elite politik saat menduduki jabatan gubernur DKI Jakarta. Wasisto tak yakin hal ini masih dimiliki Anies usai 16 Oktober mendatang.
“Jika tidak menjabat, akses berkurang. Kesempatan juga tidak seperti sekarang. Selagi masih menjabat, lobi informal perlu ya, melakukan pembicaraan awal. Di situlah momentum Anies mendapat atensi elite,” ujarnya.
Pendapat berbeda disampaikan Asrinaldi. Dia meyakini Anies telah mendapat “setengah tiket pilpres” saat ini dengan sinyal dukungan dari berbagai partai, termasuk NasDem.
Asrinaldi mengatakan permainan justru baru dimulai setelah Anies menuntaskan jabatan di DKI. Jika Anies mampu meyakinkan partai dan menambah basis dukungan pada waktu itu, jalan menuju 2024 akan lebih mulus.
“Selama ini, Anies dianggap akan habis sesudah jadi gubernur. Justru dia leluasa pergi ke daerah-daerah [setelah lengser]. Itu harus dijaga ritmenya oleh Anies sampai 2024,” tutur Asrinaldi.