“Kita jangan menghakimi semangat perjuangan anak-anak muda dan mahasiswa yang mau turun ke jalan protes kesemena-menaan. Jika ada kesalahan kecil dan mau mengoreksi kekurangannya, bisa dimaklumi,” kata Masinton, Senin (18/4).
Menurut dia, publik tak selaiknya menuntut mahasiswa untuk sempurna. Dia bilang, mahasiswa umumnya masih muda dan memiliki waktu untuk menjadi lebih matang.
Karena itu, ucap Masinton, tak etis semangat perjuangan mahasiswa dipadamkan dengan mengekspos kelemahan yang padahal masih bisa diperbaiki.
“Semangat perjuangan mereka jangan dipadamkan dengan mengekspos kelemahan yang masih bisa diperbaiki dengan belajar. Sepanjang tidak anti pancasila dan kebhinekaan,” katanya.
Masinton yang berada satu acara dengan Kahar saat menyampaikan pandangannya, mengaku sudah menyampaikan langsung agar Kahar meralat dan mengoreksi pernyataan.
Menurut dia, kekeliruan Kahar harus menjadi refleksi dan otokritik terhadap aktivis gerakan mahasiswa lain. Masinton terutama meminta aktivis mahasiswa terus memperkaya literasi sejarah pergerakan dengan membaca buku sejarah dan berdiskusi dengan angkatan ’98.