“Baca buku dan berdiskusi dengan senior lintas angkatan gerakan mahasiswa kami lakukan ketika saat mahasiswa. Misal dengan Bang Hariman dan kawan-kawan angkatan 74, Bang Rizal Ramli angkatan 77/78, begitupun dengan komunitas diskusi dan NGO,” katanya.
Sebelumnya, Kaharuddin menjadi sorotan lantaran menyebut pemerintahan Orde Baru telah menghadirkan kebebasan. Pernyataan Kaharuddin di sebuah stasiun televisi swasta itu kemudian viral di media sosial.
Pernyataan itu disampaikan Kahar saat membandingkan Orde Lama, Orde Baru, dan setelahnya atau pasca reformasi. Dia pun mempertanyakan bahwa masyarakat hari ini masih tak mendapat kesejahteraan maupun kebebasan.
Tak selang lama, Kahar pun memberikan klarifikasi atas pernyatannya. Lewat akun Twitter pribadinya, Kahar mengatakan maksud pernyataannya ialah bahwa rakyat mendapat kesejahteraan di masa Orba, namun tidak dengan kebebasan.
“Koreksi dari Ketua BEM SI: Orde Baru kita dapat kesejahteraan, tapi tanpa kebebasan dan keadilan. Panjang Nafas Perjuangan,” ucap Kahar.
(lna/thr/DAL)