Partaiku.id – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti menyoroti pengembangan electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik kepada Kementerian Perindustrian. Ia mengapresiasi pengembangan kendaraan listrik yang telah merealisasikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga lebih dari 40 persen. Namun di tengah tren kendaraan listrik, Dyah Roro mempertanyakan bagaimana harga kendaraan ini bersaing dengan kendaraan konvensional.
“Dari segi harga, sudah disinggung soal baterai (di kendaraan listrik). Selama ini kita impor (baterai), apakah ini bisa menjadi opportunity buat Indonesia untuk berdaya saing di segi (produksi) baterai agar secara harga bisa lebih kompetitif?” tanya Dyah Roro dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita beserta jajaran di Gedung Nusantara I, Senayan Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Politisi Partai Golkar itu menilai pengembangan kendaraan listrik ini sangat baik, karena bisa mengurangi emisi karbon, khususnya di sektor transpoortasi. Namun ia mengakui, dalam pengembangannya terkendala dari segi demand (permintaan) yang masih kurang, karena harganya kurang kompetitif disbanding kendaraan berbahan bakar minyak. Dyah Roro juga menyoroti infrastruktur pendukung kendaraan listrik, salah satunya charging station.