“Sebelumnya sudah kita sampaikan dengan Dirut Pertamina, apakah memungkinkan untuk mensinkronkan dengan SPBU yang existing, kita tambahkan charging station di dalamya. Kita berharap sekali bahwasannya inudstri ini bisa semakn berkembng. Karena kita lihat penyelenggaraan G20 sangat sukses. Dan charging station (di lokasi G20) itu lebih dari 50. Kita sempat rapat, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan bahwa dari segi persiapan mulai dari transportasinya hingga charging station sangat-sangat baik,” jelas Dyah Roro.
Dyah Roro menilai, keberhasilan penggunaan kendaraan listrik pada KTT G20 bisa menjadi role model daerah lain mengenai pengembangan kendaraan listrik. “Jadi kemarin sempat kita pertanyakan kepada Menteri ESDM, karena yang ingin kami ketahui apa saja yang dapat dihasilkan secara konkret berdasarkan pembahasan-pembagasan yang dilakukan. Jadi misalnya di Energy Transition Working Group (ETWG), salah satunya mungkin terobosan itu dengan adanya JETP, Just Energy Transition Partnership,” tandas Legislator Dapil Jawa Timur X itu.
Untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya mendapat sejumlah instruksi dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagaimana dalam Inpres Nomor 7 Tahun 2022. Selain memberikan sosialisasi kepada kementerian/lembaga ataupun Pemda, Kemenperin dituntut mempercepat pengembangan komponen utama dan komponen pendukung industri KBLBB. Selain itu juga harus melakukan percepatan produksi peralatan pengisian daya.