Mantan Pangkostrad itu menyebut pihaknya awalnya diminta mengirim tiga nama kandidat untuk Pj wali kota Tebingtinggi dan bupati Tapteng.
Edy itu meminta stafnya untuk mencari sosok yang ideal mengisi jabatan itu. Ia pun menetapkan koridor atau syarat untuk mencari sosok yang bakal diajukan ke Kemendagri.
Kemudiaan nama kandidat tadi dikirimkan ke Kemendagri. Namun, nama-nama yang diusulkan Edy untuk menduduki jabatan Pj Tebingtinggi dan Pj Tapteng ditolak Tito.
Mantan ketua PSSI itu pun tak mempersoalkan pilihan Tito. Menurutnya, yang terpenting para pejabat yang dipilih itu bisa memimpin wilayahnya masing-masing.
“Paling penting sama saya orang yang bisa memimpin wilayah itu, kalau sudah tak bisa dia memimpin, pasti gubernur nanti. yang orang pertama yang paling komplain,” katanya.
(fnr/fra)