Ia menegaskan dirinya tidak punya maksud mengucapkan apa yang sekarang menjadi polemik di publik.
“Saya minta maaf kepada seluruh prajurit baik yang sudah purna. Kepada Panglima juga KSAD, KSAU, KSAL yang mungkin juga merasa hal kurang nyaman. Saya minta maaf. Saya ingin mengatakan saya mencintai TNI itu sesuai dengan tupoksi saya,” ujarnya.
Politisi PDIP dari Dapil Jakarta ini menjelaskan duduk perkara sampai terlontar pernyataan TNI bak gerombolan. Dia bilang rapat kerja pada pekan lalu bersama Panglima TNI Andika Perkasa dan jajarannya membahas abggaran RKAL 2023 dan isu aktual.
Setelah itu pimpinan menyampaikan bahwa topik pembahasan sesuai undangan yang tertera. Dari penjelasan itu, dirinya lalu menyoroti isu-isu aktual. Hal tersebut sengaja dia sorot karena pembahasan RKAL sifatnya masih pagu indikatif sehingga tidak terlalu banyak bahasan.
“Kemudian masuk ke isu aktual di situ saya ingin tanya Panglima dan KSAD dan seyogyanya ada Menhan untuk tanya info yang kami terima tentang adanya hal terkait disharmoni yang menyangkut keberadaan di TNI itu sendiri. Saat itu KSAD tidak hadir, oleh teman-teman ditanyakan juga,” papar Effendi.