“Mudah-mudahan setelah ini semuanya jadi adem kembali dan TNI bisa bertugas seperti biasanya,” katanya dalam konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin.
Utut mengaku tidak memahami pergerakan yang terjadi di internal TNI AD pascapernyataan Effendi yang menyebut ‘TNI seperti gerombolan’. Utut berharap Dudung (maksudnya, KSAD Je4nderal Dudung Abdurachman, red) bisa menggunakan kewenangannya untuk meredakan situasi.
“Kalau ditanya, apakah kita memahami gerak di sana, tentu tidak. Biar ini wilayahnya Pak KSAD, kan Pak KSAD punya tongkat komando. Tongkat komando itu bukan sekadar tongkat, ini bisa membuat yang marah-marah menjadi tidak marah,” tuturnya.
Utut menyampaikan, PDIP akan segera berbicara langsung dengan Dudung Abdurachman. Ia pun menyebut Effendi Simbolon sebagai orang yang humanis.
“Tentu kami akan bicara dengan Pak KSAD. Mudah-mudahan segera setelah permintaan maaf dari senior kami, Pak Effendi Simbolon, beliau ini seorang humanis, ketua Simbolon sedunia. Bahkan, saya pernah ke kampung beliau tahun 2007, lawan catur 500 orang marga Simbolon semua, ini rajanya Simbolon,” katanya.