Fadli menekankan bahwa kritiknya merupakan bagian dari berdemokrasi. Dia berharap masyarakat bisa menerima kritiknya sebagai proses kedewasaan berpolitik di Indonesia.
“Jadi, saya kira ini bagian dari demokrasi. Jadi, harusnya bisa kita terima sebagai suatu bagian dari proses kedewasaan berpolitik di dalam berdemokrasi,” tutur Fadli.
Fadli memang masih mengkritik Jokowi meskipun Gerindra sudah masuk koalisi pemerintah. Fadli tetap mengkritik saat angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 minus 5,32%.
“Pemerintah terbukti lamban dan salah resep dalam mengantisipasi terjadinya krisis, baik terkait pandemi maupun eksesnya bagi perekonomian nasional. BPS sudah mengumumkan bahwa PDB kita pada kuartal II kemarin minus 5,32 persen. Angka ini jauh lebih buruk daripada ekspektasi pemerintah, yang sebelumnya memperkirakan hanya akan minus 4,3-4,8 persen saja,” kata Fadli kepada wartawan, Jumat (7/8).