Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Feri Amsari: Manuver Akhir Pengusung Wacana Penundaan Pemilu

Feri Amsari: Manuver Akhir Pengusung Wacana Penundaan PemiluPartaiku.id – Peluang penundaan Pemilu 2024 tak serta-merta tertutup meski PDIP dan sejumlah partai koalisi Presiden Joko Widodo menolak gagasan itu. Pengamat menilai persiapan pemilu yang belum tuntas menjadi celah yang patut diwaspadai. Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Universitas Andalas Feri Amsari mengatakan para pengusung wacana penundaan pemilu masih memiliki amunisi, seperti merekayasa situasi kegentingan. Apalagi, para pengusung itu punya memiliki kuasa mengendalikan anggaran pemilu yang hingga kini belum diketok.

“Tentu tidak (tertutup kemungkinan penundaan pemilu) karena anggaran dan peraturan penyelenggaraan belum tuntas,” kata Feri melalui pesan singkat, Senin (21/3).

Dihubungi terpisah, pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat peluang penundaan Pemilu 2024 sudah tertutup. Kata dia, gagasan itu telah ditolak oleh sebagian besar partai dan rakyat.

Saat ini, 6 dari 9 partai di DPR telah menolak penundaan pemilu . Mereka adalah PDIP, Partai Gerindra, Partai NasDem, PPP, PKS, dan Partai Demokrat.

Dengan demikian, kekuatan partai penolak penundaan Pemilu 2024 berjumlah 388 kursi di DPR. Jumlah itu setara dengan 67,48 persen dari total kursi di parlemen.

Publik juga menolak rencana penundaan Pemilu 2024. Survei Litbang Kompas pada 7-12 Maret 2022 menunjukkan 62,3 persen responden menyatakan setuju pemilu tetap digelar 14 Februari 2024.

“Pemerintah dan DPR mengatakan hal yang sama, pemilu tetap 2024. Rakyat juga sama, terpotret dari lembaga-lembaga survei kredibel,” kata Ujang saat dihubungi, Senin (21/3).

Meski demikian, Ujang menilai ada celah yang patut diwaspadai. Dia khawatir para penggagas penundaan pemilu mengubah skenario.

Ujang menyebut bisa saja mereka kembali memainkan skenario presiden 3 periode dengan mengamandemen UUD 1945. Opsi itu berpotensi dipilih karena terkesan demokratis sehingga akan menekan penolakan publik.

“‘Pemilu tetap 2024, tetapi saya (Jokowi) pesertanya. Kalau rakyat mendukung saya, silakan.’ Jadi, dia akan mengklaim demokrasi. Dia juga bisa katakan, ‘Yang amandemen kan bukan saya, itu kan MPR.’,” ucap Ujang.

Feri menyampaikan PDIP punya peran penting dalam menjegal manuver terakhir penundaan pemilu. Dengan kekuatan besar di parlemen, partai ini dinilai bisa mengubah arah kebijakan partai-partai lain.

Dia menilai PDIP telah mengendus penyelundupan penundaan pemilu lewat amandemen UUD 1945. Oleh karena itu, PDIP meminta amandemen konstitusi tidak dilakukan dalam waktu dekat.

Meski demikian, Feri berkata sikap PDIP itu tidak cukup. Menurut Feri, PDIP harus lebih tegas lagi dalam membendung berahi politik para pengusul penundaan pemilu.

“Ketegasan PDIP penting. Kalau perlu, menarik dukungan dari Jokowi jika memang ada upaya-upaya inkonstitusional yang sedang dilakukan,” ucap Feri.

Ujang juga berpendapat serupa. Dia mengatakan sikap akhir PDIP bakal menjadi penentu nasib penundaan pemilu.

Dia juga menduga para pengusul penundaan pemilu akan menggoyang PDIP dari berbagai sisi. Bahkan, mereka bakal memberikan tawaran-tawaran menggiurkan agar PDIP mendukung rencana itu.

“Kalau PDIP menolak keras penundaan, perpanjangan, maupun skenario 3 periode, maka sulit. Kalau PDIP digoyang, misalkan Jokowi menawarkan Mbak Puan cawapres, itu kan bisa menggoyang PDIP juga,” ungkap Ujang.

(dhf/DAL)

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker