“Belum apa-apa saja beliau bersama istri sudah bertemu calon bupati, padahal sangat potensial menjadi pihak yg akan berperkara dalam persidangannya,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia juga mempertanyakan sikap Ketua MK yang memilih enggan mundur dari jabatannya ataupun melangsungkan pernikahan ketika masa jabatan Joko Widodo masih belum rampung.
“Sebab kalo betul-betul ingin menjaga sekaligus mempertahankan cinta, ketua MK mungkin akan mempertimbangkan menikahi adik presiden setelah masa jabatan Presiden Jokowi yang tidak lama lagi selesai,” jelasnya.
“Kecuali memang pernikahan ini adalah pernikahan politik untuk menjaga kepentingan-kepentingan negara di kemudian hari,” sambungnya.
Diketahui, belum lama ini Anwar Usman dan Idayati sempat mengunjungi Kepala Desa (Kades) Sukamaju, Bogor, Alek Purnama Johan. Dalam pertemuan tersebut, Alek mengaku dirinya didoakan menjadi Bupati Bogor oleh Anwar.
“Saya tanyakan, ‘kalau saya bismillah, jadi bupati maksudnya, gimana, apa Bapak dukung?’, ujar Alek.
“(Dijawab) ‘Ya udah bismillah, niatin. Memimpin itu kan bukan mengatur rakyat, mengatur dewan, mengatur rakyat, kamu harus bekerja untuk semua, itu yang terpenting. Niat yang ikhlas, begitu. Kami semua dari keluarga Presiden, keluarga saya mendoakan supaya kamu berhasil’. Udah begitu saja,” ujar Alek menirukan Anwar.