“Karena masih suasana pandemi Covid-19, maka kegiatan ini tidak dipertunjukan terbuka, akan tetapi ini hanya virtual saja yang kita shooting, kita tapping disini nanti akan kita viralkan melalui media sosial,” ungkap Hartono.
Begitu pula pagelaran budaya di tempat-tempat lainnya, kata Hartono, juga digelar secara virtual.
“Di tempat-tempat lain juga dilaksanakan di tempat sanggar masing-masing secara virtual. Jadi tidak dipublikasikan untuk ditonton orang banyak, akan tetapi cukup main di sanggar. Kemudian untuk penyebarluasannya melalui media sosial, baik itu youtube, streaming dan lain-lain,” kata Hartono.
Lebih lanjut dikatakan Hartono, selain melestarikan budaya lokal, kegiatan festival budaya ini juga bertujuan untuk peningkatan perekonomian para seniman dan budayawan.
“Mereka selama ini masih belum diperbolehkan untuk tampil terbuka. Oleh karenanya kami pemerintah daerah memberikan peluang, mereka hanya main di sanggar masing-masing dan tidak ditonton oleh orang banyak karena masih ada pandemi dan masih ada PPKM,” ujarnya. (*)