“G20 yang akan diselenggarakan di Indonesia sebaiknya meneruskan Semangat Dasasila Bandung dan Soekarno,” tegasnya.
Suara agar dilakukan pembaruan struktur dunia yang tidak adil, bergema di ajang “Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective”, sebuah kegiatan napak tilas Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955 dan Gerakan Non Blok (GNB).
Termasuk, sejumlah saran untuk puncak G20 di Bali beberapa waktu mendatang.
Mengenai Soekarno ini, peserta lainnya asal Brasil Beatriz Bissio bicara khusus. Menurutnya, Soekarno adalah sosok yang memberi inspirasi yang kuat bagi negara-negara di Amerika Latin.
“Soekarno adalah sosok inspirasi yang kuat bagi kami di Anerika Latin yang sedang memperjuangkan dunia baru. Dunia dengan solidaritas dan keadilan sosial. Pancasila dan Soekarno sangat dekat di hati kami, dan inspirasi yang kami dapat disini akan memberikan tenaga baru untuk perjuangan kami. Konferensi ini menjadi titik balik dan periode baru untuk perjuangan kami mencapai dunia baru,” kata Beatriz Bissio.
Kembali ke Pedro, dia menekankan perlunya membangun sistem finansial baru yang menghindarkan negara dari jebakan utang. Misalnya, G20 bisa mengeluarkan mekanisme dukungan pendanaan untuk negara demi menjaga balance of payment. Hal ini diperlukan kepada negara yang rawan terhadap krisis pangan dan energi.