Simulasi ketiga, Ganjar dipasangkan dengan Menteri BUMN Erick Thohir menghasilkan tingkat keterpilihan sebesar 35,3 persen. Disusul Anies-Puan sebesar 25,3 persen, serta Prabowo-Muhaimin 23,7 persen.
Simulasi terakhir, Ganjar dipasangkan dengan Panglima TNI Andika Perkasa menghasilkan tingkat keterpilihan 34 persen. Disusul duet Anies dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa yang dapat tingkat keterpilihan 27,3 persen, serta Prabowo-Puan di 24,7 persen.
Sebelumnya, hasil survei Poltracking Indonesia menyatakan pasangan Ganjar dan Erick memiliki elektabilitas sebagai capres-cawapres paling tinggi dibanding pasangan lainnya.
Berdasarkan hasil survei, Ganjar-Erick memiliki elektabilitas 27,6 persen. Mengungguli Prabowo Subianto-Puan Maharani dengan elektabilitas sebesar 20,7 persen.
“Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono 17,9 persen,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda di Hotel Bidakara Grand Pancoran, Jakarta Selatan.
Poltracking Indonesia juga membuat kombinasi pasangan lain. Hasilnya, Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno punya elektabilitas tertinggi dengan 26,7 persen. Diikuti Prabowo-Erick meraih angka 22,5 persen, dan Anies-Puan meraih angka 12,2 persen.