Wasis menilai upaya Ganjar sudah tepat dengan mengunjungi elite kalangan Islam seperti kiai besar di kawasan itu. Baginya, kiai merupakan tokoh kunci yang mempunyai patronase politik di masyarakat.
“Dengan mendekati para tokoh masyarakat terlebih ulama, tentu akan menjadi opsi alternatif bagi GP ketika kubu nasionalis-sekuler belum sulit mendukungnya,” kata dia.
Wasis berpendapat agenda Ganjar di wilayah Indonesia Timur sudah tepat jika memang benar ada kepentingan untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
Pasalnya, selama ini Ganjar identik dengan sosok asal Jawa, sehingga masyarakat Indonesia Timur perlu lebih didekati.
“Terlebih lagi karakter pemilih Timur yang selalu solid ke satu partai maupun satu kandidat dalam beberapa pemilu terkahir. Peluang itu yang ditangkap Ganjar untuk bersafari ke Timur manakala kontestan lainnya lebih fokus Jawa sentris,” kata Wasis.
Direktur Utama Paramadina Public Policy Institute, Ahmad khoirul Umam juga berpendapat Ganjar berupaya tak cuma membidik segmentasi pemilih dari kalangan nasionalis. Namun, berupaya untuk melebarkan basisnya ke kelompok Islam secara umum.