Ia juga mengatakan, jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan tegas maka dampaknya akan berlangsung kebih lama.
“Saya sebagai gubernur saja ikut malu. Maaf sekali lagi ini harus saya sampaikan, karena mungkin suara saya mewakili banyak orang,” ujarnya.
“Kalau kaitannya harga minyak dunia, mari untuk merah putih tidak mengambil untung banyak-banyak, ini soal moralitas dan saya yakin kementerian perdagangan bisa melakukan itu,” lanjut dia.
Jika berkaitan dengan, omestic Market Obligation (DMO) sebesar 20 persen, ia menyarankan, beban distribusi bisa diserahkan pada perusahaan.
“Tadi ide yang paling bagus adalah siapa yang mengawasi, siapa yang mengawasi? yang mengawasi adalah produsen sendiri, bukan dari kita, mereka yang mengawasi dan harus sampai pada rakyat,” kata dia.
Jadi mereka dibebani, mohon maaf ini para pengusaha minyak goreng ya. Dibebani usaha untuk mendistribusikan kepada konsumen sehingga harganya bisa 14 ribu, ini menurut saya penting,” imbuh Ganjar.
Ia juga berharap, penanganan minyak goreng tidak bisa melulu fokus pada sisi hilir. Justru penanganan dari sisi hulu adalah poin paling penting.