Partaiku.id – Din Syamduddin menilai gelombang demonstrasi mahasiswa yang terjadi belakangan ini tenggelam esensinya karena peristiwa pengeroyokan Pegiat Media Sosial (Medsos) Ade Armando. Din berujar, adanya gelombang unjuk rasa oleh mahasiswa beberapa hari terakhir adalah fenomena yang lumrah dalam menyikapi ketidakwajaran situasi seperti sekarang ini.
Mulai dari isu penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo, kenaikan harga BBM, kelangkaan minyak goreng, hingga mega proyek Ibu Kota Negara (IKN). Namun, Din mengingatkan beda sikap penerimaan penyuaraan aspirasi di luar negeri dan di Indonesia.
“Di banyak tempat di luar negeri ada 5-10 orang berdiri dengan aspirasi itu langsung diperhatikan. Kita, ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu nggak didengar, tapi nyaris menjadi sebuah konflik politik antagonisme,” katanya seusai mengisi ceramah di Masjid UGM, Sleman, Selasa (12/4) malam.
Sekalipun dengan kondisi macam itu, masih ada potensi esensi dari aspirasi rakyat tenggelam oleh isu lainnya.
Din lantas menyinggung peristiwa pengeroyokan Ade Armando yang terjadi kala mahasiswa menggelar aksi menolak penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden di depan Gedung MPR/DPR, Senin (11/4) kemarin.