“Jokowi ingin memperlihatkan hal ini pada siapa? Prabowo atau Megawati? Ke Megawati dia ingin memperlihatkan bahwa dirinya masih menginginkan Ganjar sebagai kandidat (capres), atau ke Prabowo bahwa dirinya masih memiliki kandidat lain yang didukung?” ungkapnya, kemarin.
Tetapi dia menilai, momen kebersamaan Jokowi dengan Ganjar selama berada di Solo dan Boyolali memiliki sisi negatif.
“Jokowi kembali ke kebiasaan awalnya, memberikan harapan pada banyak pihak, seperti pada Ganjar dan Prabowo. Jelas pertemuan ini tidak berdampak bagus pada Prabowo,” tutur Hendri. “Ini merupakan bentuk komunikasi politik,” lanjutnya.
Hendri juga menduga, pertemuan Jokowi dengan Ganjar adalah bentuk demokrasi yang diinginkan oleh Jokowi.
“Padahal kalau mau fair, harusnya memberikan kesempatan pada semua kandidat, tapi ini kan hanya beberapa orang saja,” terangnya.
Hendri menyatakan, jika Jokowi mendukung salah satu kandidat dan menang, apakah sosok tersebut akan mendengarkan Jokowi selaku mantan presiden.
“Harusnya seperti Megawati, saat menjadi presiden dan mencalonkan diri pada 2004, beliau tidak menggunakan kekuasaannya saat pemilihan,” pungkasnya.