“Ini ada sesuatu gengsi yang dipertaruhkan. Seperti ‘you do in mandalika and we do in Jakarta’,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Gilbert menolak tegas apabila Formula E dinilai setara dengan ‘keberhasilan’ Pemerintahan Jokowi dalam menyelenggarakan balapan MotoGP Mandalika.
“Apakah ini mercusuar? Tidak. Ini proyek yang dipaksakan tanpa perencanaan yang matang,” pungkasnya.
Sebagai informasi, penyelesaian pembangunan lintasan Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara, mundur dari rencana awal. Target yang sebelumnya rampung akhir Maret, kini bergeser ke awal April.
Sampai saat ini, progres pembangunan diklaim sudah mencapai 87 persen. Seluruh lintasan juga telah dilapisi asphalt concrete-binder course (AC-BC) dengan ketebalan 7 cm.
Sirkuit Ancol memiliki panjang 2,4 kilometer dengan 18 tikungan, serta lebar sirkuit mencapai 16 meter. Sementara untuk trek lurus sebagai tempat adu cepat diberikan sepanjang 600 meter dengan arah lintasan searah jarum jam.
(tfq/sfr)