Partaiku.id – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak mengkritik rencana Pemprov DKI memperluas penerapan ganjil genap dari 13 titik menjadi 25 titik. Gilbert menilai perluasan jalur ganjil genap itu hanya akan menambah beban rakyat. Saat ini, menurutnya, rakyat butuh solusi yang lebih baik untuk mengatasi kemacetan.
“Rakyat butuh solusi yang lebih baik dalam mengatasi kemacetan, bukan sekadar perluasan ganjil genap. Penambahan ruas ganjil genap dari 11 jalan menjadi 25 jalan hanya menambah beban rakyat,” kata Gilbert dalam keterangannya yang dikutip.
Ia mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak memiliki kepekaan terhadap beban rakyat dalam kondisi pandemi Covid-19. Apalagi, harga bahan bakar belakangan juga naik.
“Semakin diperluas maka semakin besar beban rakyat untuk membeli bahan bakar. Warga tidak mungkin menggunakan mobilnya hanya 6 bulan dalam setahun karena kebijakan ini,” katanya.
Dia juga menyoroti hasil kunjungan Anies ke Eropa soal penggunakan mobil listrik yang dianggap tidak menyentuh kebutuhan rakyat saat ini.
Gilbert menyebut mobil listrik adalah kebutuhan masa depan, sementara saat ini mobil listrik menjadi beban yang terlalu mahal karena harga baterenya hampir seharga mobil.