Partaiku.id – Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmat Gobel, memahami sikap Presiden Joko Widodo yang geram terhadap besarnya belanja impor dalam APBN.
“APBN itu instrumen untuk melakukan transformasi dan memajukan bangsa ini. Tapi jika APBN digunakan untuk impor menunjukkan ada yang salah pada penyelenggaraan negara,” ungkap Gobel dalam keterangannya, Kamis (5/10).
Saat memberikan sambutan pada Rakernas Korpri, Selasa (3/10), Presiden menyatakan, “Bodoh sekali kita. Hati-hati, saya sampaikan ke semua dinas. Kita kumpulkan pendapatan itu sulit sekali. Income daerah, income negara sangat sulit sekali, [tapi] kemudian belanjanya barang impor. Ini selalu saya ingatkan.”
Presiden menyampaikan, hingga kini dana APBN, APBD, dan dana BUMN masih banyak digunakan untuk membeli barang impor. Di APBN, katanya, belanja barang impor mencapai 31%. Sedangkan dana APBD, porsi belanja barang impor mencapai 44%. Sedangkan porsi belanja impor terbesar adalah di BUMN yang mencapai 54%.
“Apa benar kebiasaan seperti ini? Sekda, sesmen, dirjen, sampaikan, ini tidak benar. Mengumpulkan uang ini sangat sulit, belanjanya yang menikmati mereka (negara lain). Bagaimana kita mau menggerakkan UMKM, menggerakkan ekonomi kita kalau belanjanya masih tidak berorientasi pada produk dalam negeri?” kata Presiden.