“Sampai saat ini masyarakat sangat puas akan kinerja dari Presiden Jokowi dimana prosentasenya mencapai 74,2 persen,” jelasnya. Sedangkan alasan kedua, kata Ade, PDI Perjuangan dianggap sebagai pahlawan yang menolak perpanjangan presiden tiga periode.
“Semua tahu dari medio awal 2022 sampai pertengahan tahun 2022 sangat kencang. Kita semua tahu masyarakat yang tidak sepakat ada 74,1 persen dan menolak ada 41,1 persen,” lanjutnya.
Untuk partai Golkar, lanjut Ade Mulyana,salah satu menjadi partai pilihan jika pemilu digelar hari ini antara lain soal Covid-19. “Dalam penanganan covid-19 pemerintah berhasil menangani Covid-19 dimana dilakukan oleh tokoh Golkar yaitu Luhut Binsar Panjaitan dan Airlangga Hartarto. Keduanya adalah tokoh Golkar yang berhasil menangani Covid-19,” jelasnya.
Efek kinerja dua kader Golkar tersebut, lanjut Ade Mulyana, menjadi salah satu faktor pemilih akan menjatuhkan pilihannya ke Partai Golkar.
Pengaruh tingkat kepercayaan publik disektor ekonomi akan lebih baik pasca Covid-19, sambung Ade, menjadi salah satu alasan lainnya masyarakat dalam memilih partai Golkar. “Semuanya dipengaruhi kinerja presiden Jokowi dimana Menkonya untuk perekonomian dipegang ketum Golkar Airlangga Hartarto,” jelasnya.