Iswara yang juga tim sukses (timses) pemenangan Airlangga pun mengaku lega dengan rekonsiliasi yang dilakukan oleh kedua tokoh ini. Sehingga, energi dan strategi politik mereka berdua dapat dipakai untuk terus membangun Partai Golkar ke depan.
“Lebih baik energi yang luar biasa dari Pak Airlangga dan Pak Bamsoet dioptimalkan dan disinergiskan untuk membesarkan Partai Golkar,” tegasnya.
Dengan demikian, kata Iswara, hasil rekonsiliasi antara kedua tokoh ini pun dapat dijadikan momentum untuk menatap agenda-agenda politik yang harus dihadapi oleh Partai Golkar ke depan.
“Golkar harus memaksimalkan kadernya di Kabinet Indonesia Maju, menetapkan kader-kader terbaiknya untuk duduk di pimpinan AKD (Alat Kelengkapan Dewan) DPR dan MPR RI. Kemudian, fokus untuk pemenangan Pilkada Serentak 2020. Dan di atas segalanya, sebagai kontestan Pileg, Golkar harus berjuang kembali menjadi pemenang Pileg 2024,” pungkasnya.
Sebelumnya, dua tokoh Partai Golkar yang disebut-sebut akan bertarung dalam pemilihan Ketum Partai Golkar itu sepakat untuk mengakhiri persaingan di antara mereka.
Jumat 27 September 2019 malam, Bamsoet menyatakan, dirinya tetap mendukung Airlangga Hartarto sebagai Ketum Partai Golkar. Dukungan tersebut disampaikan Bamsoet dalam pertemuan dengan Airlangga.