Sementara itu, Hasto Kristiyanto mengatakan nyekar ke makam Bung Karno adalah panggilan jiwa, sebagai gerak spiritualitas yang menempatkan prinsip ketuhanan sebagai hal yang hidup.
“Kita ke makam Bung Karno kan panggilan jiwa sebagai gerak spiritualitas, sebagai warga bangsa yang memang menempatkan prinsip ketuhanan itu sebagai hal yang hidup, yang diekspresikan dengan penuh dedikasi bagi Tuhan, bangsa, dan negara. Apalagi yang didatangi seorang Proklamator dan bapak bangsa Indonesia,” kata Hasto.
Bersama para peserta Banteng Ride tersebut, Hasto mengatakan pihaknya mengakui Bung Karno adalah sosok yang telah memberikan keteladanan, dan api perjuangannya selalu hidup.
“Kita memanjatkan doa bagi Sang Proklamator agar ide, gagasan, dan perjuangannya menjadi inspirasi. Tidak hanya bagi anak bangsa, tapi juga dunia terlebih ketika dunia dihadapi dengan pertarungan geopolitik aktual saat ini,” tegas Hasto.