Saat menjalani profesi sebagai jurnalis, dia juga mengikuti kursus kilat di Maastricht School of Management di Belanda dari Januari hingga April 2009. Dalam perjalanan kariernya, Grace pernah beberapa kali mewawancarai tokoh-tokoh dunia seperti Abhisit Vejjajiva (Perdana Menteri Thailand), Jose Ramos Horta (Presiden Timor Leste), Steve Forbes (CEO Majalah Forbes), dan George Soros.
Tak hanya di ruangan ber-AC, Grace juga sering turun ke lapangan melakukan peliputan untuk peristiwa-peristiwa yang berisiko. Ia pernah ditugaskan meliput tsunami Aceh pada akhir 2004 dan konflik horizontal di Poso, Sulawesi Tengah. Pada Agustus 2009 ia juga meliput penggerebekan teroris di Temanggung, Jawa Tengah di mana terjadi tembak menembak antara polisi dengan teroris.
Usai menikah dengan Kevin Osmond pada 2011 dan dikaruniai seorang anak, pada Juni 2012, Grace meninggalkan karier jurnalistiknya untuk menjadi CEO Saiful Mujani Research and Consulting. Dua tahun kemudian ia banting setir dan masuk ke dunia politik dengan mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada 2015.
Diangkat sebagai Ketua Umum PSI yang pertama pada usia 32 tahun, wanita berdarah Melayu-Tionghoa-Belanda ini menjadi ketua umum partai politik termuda di Indonesia