“Yang kita sering tidak sadar adalah bahwa para prajurit itu adalah orang-orang yang memiliki keberanian yang luar biasa di atas rata-rata kita. Bukan itu saja mereka-mereka para prajurit itu sehari hari ikut dalam ketidakcukupan, sehari hidup dalam kesulitan, sehari-hari dalam pas-pasan bahkan ketika petugas khususnya di dalam kapal selam sebagai alat perjuangan mereka, semua dalam kondisi yang serba terbatas,” tambahnya.
Wakil Ketua DPR RI itu mengaku mendapatkan cerita bahwa keadaan Kapal Selam tersebut sangat terbatas dan sempit, “Dari kisah cerita yang pernah memasuki kapal itu bahkan posisi tidak bisa berubah ketika petugas tidur dan bertugas lagi dalam posisi yang sama saking sempitnya ruangan, bahkan ketika menjalankan aktivitas selalu dalam keadaan yang sangat terbatas oksigen maupun kebutuhan airnya,” ungkapnya.
Mereka, kata Gus AMI, adalah prajurit yang berani dan ikhlas untuk negerinya sendiri. Ia yakin 53 prajurit itu termasuk orang-orang syahid dalam memperjuangkan untuk bangsa dan negerinya.
“Insya Allah mereka adalah para syuhada dan seluruh amalnya adalah ibadahnya sebagai sebgai pengabdian kepada bangsa dan negara. Dimana posisinya, kita nyaman beribadah karena mereka, kita tenang melaksanakan amal perjuangan sehari-hari karena mereka menjaga keamanan kita,” harapnya.