Menurut Gus Muhaimin, wujud dari prinsip Taswirul Afkar di Ponpes Sunan Drajat adalah adanya lembaga pendidikan yang komplek. Selain lembaga pendidikan keagamaan khas pesantren, Ponpes Sunan Drajat juga berhasil mengelola lembaga pendidikan berbasis keahlian lewat SMK, serta pendidikan wirausaha.
Sedangkan dalam konteks Nahdlatut Tujjar, imbuh Gus Muhaimin, Ponpes Sunan Drajat telah mampu mengembangkan beragam usaha yang dimiliki seperti restoran, koperasi, hingga Toserba. Hal ini menjadikan Ponpes tersebut mandiri, bahkan bisa menyerap tenaga kerja.
Lalu terkait Nahdlatul Wathon, Gus Muhaimin berujar hal ini terkait dengan visi pesantren dan peran umat Islam khususnya santri dalam mengelola negara dan pemerintahan. Menurut Gus Muhaimin, umat Islam harus siap mengisi jabatan-jabatan publik agar mereka punya visi kuat memajukan negeri ini.
“Saya yakin lulusan dan alumni Pondok Pesantren Sunan Drajat adalah tokoh-tokoh yang akan siap duduk di jabatan apa pun untuk memperbaiki umat, bangsa dan negara. Tidak ada alasan kamu harus yakin dan optimis masa depan bisa di tangan anda, dan Indonesia akan kita selamatkan dari ancaman (kelompok) kanan maupun kiri menjadi negeri yang insyaallah baldatun thayyibatun warabbun ghafur,” tutur Gus Muhaimin.