Rocky mengkritik langkah Jokowi yang sampai pergi ke China untuk mempromosikan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia pun membubuhi kata ‘bajingan tolol’ dalam pidatonya.
“Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi bajingan tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, bajingan, tapi pengecut,” ucap Rocky dalam video tersebut.
Terpisah, Rocky menjelaskan ‘bajingan tolol’ merupakan ungkapannya untuk mengkritik kebijakan dan posisi Jokowi sebagai Presiden Indonesia, bukan dalam artian menghina pribadi atau personal Jokowi. Ia menilai ungkapan seperti itu cukup lumrah dalam forum perdebatan politik yang demokratis.
Rocky pun keberatan apabila ‘bajingan tolol’ dikaitkan dengan budaya timur dengan norma kesopanannya. Apabila publik memandang demikian, ia pun menyangsikan demokrasi dan menilai Indonesia kembali ke sistem yang feodal.
Rocky pun menyinggung sejumlah riset kepenulisan yang memaknai kata bajingan tak berkonotasi negatif. Bajingan bahkan menjadi sebuah akronim yang mengarah pada profesi yang baik dan dekat dengan Tuhan.
Bajingan merupakan akronim Jawa dari bagusing jiwo angen-angening pangeran.