Partaiku.id – Partai Hanura menantang Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkap big data yang menunjukkan bahwa banyak masyarakat menginginkan Pemilu 2024 ditunda.
Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir menilai bahwa dalih big data yang dikemukakan Cak Imin masih sumir. Oleh karena itu, menurutnya Cak Imin harus bisa membuktikan big data yang ia miliki sebagai dalih untuk menunda Pemilu.
Menurut Inas, penundaan Pemilu justru hanya akan menguntungkan Cak Imin dan kader-kader PKB di jajaran kabinet. Pasalnya, hal itu akan berimbas pada perpanjangan masa jabatan kader-kader PKB yang ada di Kabinet Indonesia Maju.
Kendati begitu, wacana yang disampaikan Cak Imin itu dianggap akan sulit terealisasi. Menurut Inas, Hanura juga menolak wacana tersebut karena bertentangan dengan konstitusi.
“Wacana tetap saja wacana dan sulit untuk diwujudkan karena bertentangan dengan konstitusi NKRI, oleh karena itu Hanura tidak setuju dengan wacana cak Imin tersebut,” jelasnya.
Di sisi lain, apabila PKB melalui fraksi di DPR ingin mengamendemen UUD 1945, Inas menilai hal itu bukan perkara mudah. Sebab, belum tentu dua partai besar, PDIP dan Gerindra mau mengikuti arus politik Cak Imin.