“Akan tetapi, apabila Cak Imin melalui fraksi partainya berkeinginan mengamandemen UUD 45, maka jalan terjal yang akan dihadapinya karena belum tentu PDIP dan Gerindra mau ikut-ikutan Cak Imin, pasalnya adalah apa mungkin pak Prabowo menunda naik takhta? Atau apa mungkin Ibu Mega menunda putrinya naik takhta?” ujar Inas.
Sebelumnya, dalam rapat bersama petinggi PKB, Cak Imin mengatakan usulan penundaan pemilu 2024 juga didasari kondisi politik tanah air yang monoton.
Menurutnya, selama ini lembaga survei seolah menggiring opini agar Pilpres 2024 hanya diikuti dua calon, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Keduanya selalu memiliki elektabilitas tertinggi berdasarkan hasil survei.