Ia merujuk pada pengalaman Jusuf Kalla yang menjadi cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilpres 2004. Saat itu tak ada pihak yang mengira JK bakal jadi pasangan SBY, sebab ia menang dalam konvensi capres Partai Golkar.
Fenomena itu berulang ketika Boediono maju mendampingi SBY di Pilpres 2009 sebagai cawapres pun tak diduga berbagai pihak.
Untuk itu Zulfan menyebut bahwa politik adalah arena permainan. Menurutnya, tak ada pihak yang bisa menyatakan seseorang tidak mungkin mencalonkan diri di Pilpres 2024.
“Nah, jadi ini apa maksud saya, jangan kita terburu-buru memvonis suatu calon bahwa dia tidak akan maju,” ujarnya.
Terlebih, elektabilitas Anies sendiri terbilang tinggi dalam beragam survei capres 2024. Bahkan, Partai NasDem mengumumkan Anies sebagai salah satu bakal capres bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
(cfd/gil)