Selain ihwal dukungan Jokowi, Hasan juga menyentil soal politik identitas. Menurutnya, itu juga akan menjadi hambatan Anies. Terlebih, saat ini beberapa partai mulai mengklaim akan menghindari politik identitas.
Hasan menilai hal itu juga harusnya menjadi pertimbangan bagi partai yang nantinya ingin mengusung Anies. Diketahui, Anies masuk salah satu kandidat bakal capres yang diusung Partai Nasdem.
“Sekaligus juga masukan buat NasDem, kira-kira introspeksi nggak?” tuturnya.
“Itu harus jadi pertimbangan betul, jangan cuma sekadar ngusung-ngusung dan segala macam. Tapi gini, secara popular vote populer, tapi baik nggak secara kualifikasi?” Imbuhnya.
Lebih lanjut, Hasan menuturkan masa jabatan Anies yang akan berakhir pada Oktober 2022, dua tahun sebelum Pilpres juga menjadi hambatan.
Pasalnya, karakteristik masyarakat Indonesia masih setengah feodal. Sehingga, ada kecenderungan lebih respek kepada orang yang masih memegang jabatan.
“Kita masih ada setengah-setengah feodalnya, itu realitas hari ini. Jadi, begitu orang punya jabatan, semua orang datang, selain minta tanda tangan, ngundang ngopi, sekadar bertamu, audiensi foto, dan segala macam,” ucap dia.