Hal tersebut, justru akan dilihat oleh rakyat dalam memilih sosok pemimpin ke depan.
“Karena dalam konteks memilih calon pemimpin anggota legislatif, menteri, presiden, wakil presiden pasti rakyat ingin pemimpin yang kokoh,” kata Hasto di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (30/3).
“Pemimpin yang tidak berdiri di atas pasir yang mudah tergerus oleh ombak, tapi pemimpin yang kokoh,” lanjutnya.
Menurut Hasto, atas kejadian ini, rakyat akan melihat kader PDI-P kokoh berdiri pada sikapnya. Meskipun, sikap kokoh itu bisa saja membawa konsekuensi terhadap elektoral kedua kader tersebut maupun PDI-P secara umum.
“Bahwa itu mengandung suatu konsekuensi atas sikap kader PDI-P ya itu harus kami terima,” imbuhnya.
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut, partainya sependapat dengan Presiden Jokowi soal jangan campuradukkan politik dengan olahraga.
“Tidak berbeda (pandangan). Itu jelas Pak Jokowi, jangan campurkan olahraga dengan politik. Jangan pasang bendera partai di stadion-stadion yang ada pertandingan FIFA,” kata Hasto di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (30/3).
“Jangan bawa politik praktis. Maksudnya seperti itu, kita sependapat,” tambahnya.