Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Hasto Kristiyanto Sebut 2024 Pemilu Terburuk

Partaiku.id – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Pemilu 2024 merupakan pemilu terburuk sepanjang masa.

“Yang dikatakan bahwa pemilu ini menurut para ahli adalah pemilu yang terburuk di dalam sejarah demokrasi kita, maka semua harus dibuka secara transparan. Kekuatan rakyat tidak boleh dimanipulasi demi kepentingan kekuasaan politik,” kata Hasto di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).

Hasto lantas mengungkapkan temuan yang berindikasi kecurangan Pilpres 2024. Ia mengaku mendapatkan informasi baru mengenai dugaan kecurangan, khususnya pada sistem informasi rekapitulasi (Sirekap).

“Tadi sebelum konpers ini dilakukan, pertemuan-pertemuan pendahuluan dan kami mendapatkan informasi yang sangat akurat dengan berbagai data-data yang lengkap bahwa ada upaya-upaya untuk melakukan intersep terhadap hasil quick count tersebut dan itu secara sistematis dilakukan termasuk melalui Sirekap,” ujar Hasto.

Hasto mengatakan, pada dasarnya Sirekap yang akan digunakan untuk membantu penghitungan suara Pemilu 2024 baik adanya. Namun, informasi yang didapatkan justru ada upaya melakukan intervensi pada Sirekap dengan cara dimatikan untuk memasukkan data-data baru.

“Ada upaya secara sengaja untuk melakukan perubahan dengan mematikan Sirekap secara sengaja dan itu berlangsung sampai jam 7 malam dan kemudian diaktifkan suatu Sirekap versi baru yang kemudian sangat dimungkinkan dilakukan berbagai bentuk manipulasi,” ujar Hasto.

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai ucapan calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) dapat memerintahkan pemilu untuk diulang jika menemukan adanya bukti terjadinya pelanggaran, benar adanya.

Mahfud disebut sudah berbicara sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan pengalamannya sebagai eks Ketua MK.

“Ya Prof Mahfud kan berbicara sesuai dengan kompetensi beliau, dan juga secara empiris memang itu terjadi di banyak negara,” kata Hasto ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Senin (19/2).

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker