Dukungan, klaimnya, juga terus mengalir dan digadang-gadang masih akan berdatangan. Hasto menganggap hal ini mencerminkan bagaimana berpolitik itu tak semestinya mengabaikan etika.
“Jangan korbankan suatu integritas kita, karena bagi seorang politisi itulah yang paling penting, bagi seorang pejuang. Terutama integrity, itu yang melekat dalam karakter kita,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Budiman kini diberikan dua opsi oleh PDIP soal deklarasi dukungannya kepada Prabowo pada Jumat (18/8) di Semarang, Jawa Tengah. Budiman harus memilih, antara mundur atau menerima sanksi pemecatan. Namun, belum diketahui kapan sanksi tersebut akan dijatuhkan.
Teranyar, Budiman mengaku masih menunggu panggilan secara resmi dari partai soal dugaan pelanggaran tersebut. Menurut eks aktivis 1998 itu, panggilan dari DPP PDIP itu seharusnya tetap dilakukan sebagai forum klarifikasi soal keputusannya mendukung Prabowo.
“Untuk mundur saya? Enggak ya, bagi saya kalau mundur itu seperti malah saya tidak mendapatkan penjelasan, tidak punya kesempatan untuk menjelaskan apa yang menjadi argumen saya,” ucap Budiman saat dihubungi, Senin (21/8).