“Pertarungan para pendukung Ganjar dan Anies di media sosial belakangan ini begitu keras, sehingga telah mengingatkan kembali memori publik mengenai perseteruan antara kubu kampret dan cebong pada Pilpres 2019,” ungkap Alfin.
Ia menilai intensitas pendukung Anies dan Ganjar justru membuat sebagian masyarakat takut memberikan dukungan kepada dua tokoh muda itu.
“Publik mengalihkan perhatiannya pada tokoh lain yang dinilai resistensinya oleh kelompok lain tidak terlalu besar. Nama Prabowo pun menjadi alternatif,” pungkasnya.
Selain nama Prabowo, Ganjar, dan Anies, hasil survei IPS mencatat elektabilitas Sandiaga Uno sebesar 6,8 persen diikuti dengan Ridwan Kamil 6,2 persen.
Survei ini dilakukan tanggal 13-23 Juni 2022 di 34 provinsi dengan jumlah sampel sebesar 1220 responden. Populasi responden adalah WNI minimal berusia 17 tahun.
Sementara, margin of error kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Sedangkan, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability dengan teknik acak bertingkat (multistage random sampling).
Tak hanya itu, responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen tinggal di pedesaan dan 40 persen lainnya di perkotaan.