“Kabinet mesti kompak, tidak membahas isu-isu lain yang tidak memberikan solusi atas permasalahan rakyat. Jangan sibuk memikirkan kepentingan untuk mengamankan, apalagi melanggengkan kekuasaan saja,” tambahnya.
Herzaky mengatakan itu semua merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Minggu kemarin (15/5). Hasilnya, tingkat kepuasan publik pada kinerja pemerintah cenderung menurun.
Survei Indikator Politik Indonesia mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo mengalami penurunan ke angka 58,1 persen.
“Yang mengatakan puas 8 persen, yang mengatakan cukup puas 50,1 persen. Total 58,1 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Polirik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers virtual, Minggu (15/5).
Angka tersebut berdasarkan survei terhadap 1.228 responden yang diambil secara acak. Survei dilakukan pada 5-10 Mei 2022 dengan margin of eror 2,9 persen.
(bmw/bmw)


