“Masyarakat sudah berat bebannya, harga minyak goreng, gula, sembako sudah naik. Belum lagi kenaikan listrik dan gas, sekarang mau dimintain duit lagi untuk IKN,” tuturnya.
Di sisi lain, Herzaky mengatakan, langkah tersebut juga diperlukan untuk memastikan bahwasanya proyek pemindahan IKN ke Nusantara bukan proyek ambisi semata.
“Apakah memang diperhitungkan dengan matang atau hanya ambisi saja. Sekadar keinginan yang tidak dipersiapkan dan diperhitungkan dengan matang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono menyatakan pihaknya membidik berbagai skema pembiayaan ibu kota baru. Salah satunya, pembiayaan yang melibatkan masyarakat seperti crowdfunding.
Ia mengaku ingin melibatkan seluruh pihak dalam pembiayaan IKN, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat atau Public-Private-People Participation (PPPP/4P).
Eks wakil menteri perhubungan era SBY ini menilai penggalangan modal yang melibatkan masyarakat dapat menciptakan keterlibatan warga dan pemasarannya pun bisa dilakukan secara daring melalui media sosial.
(tfq/isn)