Begitulah pandangan saya terhadap hakikat kehidupan dan kematian manusia, bahwa suatu kehidupan itu pasti ada akhirnya yaitu kematian.
Begitu manusia dihadapkan pada kematian, maka kelak akan ada yang ditinggalkan, baik istri atau suami, anak, kerabat, handai taulan atau juga cucu dan generasi-generasi yang akan datang.
Sebaliknya, setelah kita mati maka akan ada yang kita datangi yaitu Yaumul Akhir sebagai Hari Kebangkitan. Saya sebagai muslim sangat meyakini itu.
Maka sebagai manusia, saya telah menentukan sikap hidup saya sebagai satu pilihan. Saya menyatakan pilihan untuk memilih hidup baik atau menata hidup baik melalui gerak penataan kebaikan. Itulah pilihan saya.
Di usia 58 tahun ini saya sudah menentukan sikap mau menata kebaikan, itulah yang akan saya wariskan kepada anak istri saya, saudara sedarah dan para sahabat yang setia mendukung saya, serta seluruh simpatisan dan mitra penataan kebaikan.
Sebagai fakta sebuah pilihan, saya akan mewariskan suatu kebaikan melalui gerak penataan kebaikan kepada siapa pun yang memiliki garis pemikiran dan buah tindakan yang sama dalam menata kebaikan ini.