
Partaiku.id – Wakil Ketua Komisi X DPR RI asal Fraksi Gerindra, Himmatul Aliyah, mengungkapkan keprihatinannya terkait ketidakmerataan sertifikasi dosen di Indonesia. Dari sekitar 333 ribu dosen yang ada, hampir setengahnya belum mendapatkan sertifikasi, terutama dosen yang mengajar di perguruan tinggi swasta (PTS) dan berstatus non-ASN.
“Proses sertifikasi bagi dosen belum berjalan merata. Banyak dosen non-PNS yang harus membiayai sendiri pelatihan seperti PEKERTI, TOEFL, dan TPA,” kata Himmatul dalam siaran pers, Kamis (3/7/2025).
Menyikapi hal ini, Himmatul mendorong pemerintah agar memberikan dukungan lebih dalam membantu dosen non-ASN memenuhi persyaratan administrasi untuk sertifikasi tersebut.
Menurutnya, beban biaya tidak seharusnya menjadi tanggung jawab dosen, khususnya bagi yang mengajar di perguruan tinggi swasta.
Selain itu, Himmatul juga menyoroti tantangan tingginya angka pengangguran di antara lulusan perguruan tinggi. Ia menilai perlu ada upaya nyata untuk memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri agar lulusan lebih mudah terserap di pasar kerja.
“Integrasi antara kampus dan sektor industri harus diperkuat agar lulusan lebih siap dan mudah mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Himmatul menegaskan pentingnya peningkatan sosialisasi program beasiswa pemerintah yang masih kurang dikenal masyarakat, seperti Beasiswa Indonesia Maju dan Beasiswa Garuda.
“Banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan program beasiswa tersebut,” tutupnya.


