Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Ida Mahmudah Beberkan PR Anies yang Belum Rampung di Jakarta

Ida Mahmudah Beberkan PR Anies yang Belum Rampung di JakartaPartaiku.id – Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah membeberkan sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang belum diselesaikan Gubernur Anies Baswedan. Menurut Ida, Anies masih memiliki waktu lima bulan sebelum menyelesaikan masa jabatannya pada Oktober mendatang.

Menurut Ida, dari catatannya, banyak program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) milik Anies yang tak rampung. Salah satunya yakni pembangunan 1,8 juta titik baru sumur resapan.

“Misalkan RPJMD pembuatan sumur resapan di 1,8 juta titik, ternyata kan baru ada berapa puluh ribu titik gitu ya,” ujar Ida kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Jika merujuk data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saat ini baru ada 72 ribu sumur resapan yang dibangun di sejumlah titik.

Selain sumur resapan, Ida juga menyoroti pembangunan pengolahan sampah intermediate treatment facility (ITF). Menurut Ida, saat pertama menjabat Gubernur DKI, Anies berencana membangun ITF di empat titik.

“ITF di empat titik, ternyata sampai hari ini sudah ada peletakan batu pertama, tapi berkali-kali batu pertama dan tidak ada batu keduanya,” ujar Ida.

“Mudah-mudahan masih ada sisa waktu berapa bulan ini ada kabar baik dari Jakpro maupun Sarana Jaya. walaupun nanti pembangunannya baru berapa bata minimal sudah ada pembangunan,” kata dia menambahkan.

Politikus PDIP itu juga menyoroti program DP nol rupiah yang dijanjikan Anies saat kampanye. Mulanya, Anies menargetkan 250 ribu rumah DP nol rupiah.

Namun, jumlah itu diubah dalam RPJMD hingga 14.000 unit rumah. Sampai saat ini, menurut Ida, baru 13 ribu unit yang terealisasi.

“Itu masuk enggak selesai juga. Kalau di Dinas Perumahan memang dia ada target di RPJMD-nya 14ribu sekian kamar, sudah terpenuhi di angka 13 ribu, walaupun sebagian itu adalah pembangunannya waktu sebelum Pak Anies ya,” ungkapnya.

Ida juga menyoroti keberadaan rumah DP nol rupiah yang saat ini hanya tersebar di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Menurutnya, hal itu membuat masyarakat berfikir ulang untuk ikut program tersebut.

“Sedangkan kebutuhan masyarakat enggak hanya utara dan timur, tapi ada pusat, barat, dan selatan,” paparnya.

(dmi/kid)

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker