Partai Demokrasi Indonesia PerjuanganPartai Keadilan Sejahterah

Ihsan Firnandi Dukung Jokowi Ibu Kota Pindah ke Kaltim

Ihsan Firnandi Dukung Jokowi Ibu Kota Pindah ke KaltimPartaiku.id – Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kutai Kartanegara (Kukar), Ihsan Firnandi mendukung penuh langkah pemerintah Joko Widodo memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dari Jakarta ke Kaltim. “Kami setuju dan menerima dengan ikhlas penetapan IKN di sebagian Penajam Paser Utara dan Kukar tersebut,” ujar Ihsan, Rabu (16/3).

Dukungan PKS Kukar bertolak belakang dengan sikap Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS. PKS menjadi satu-satunya fraksi di DPR RI yang menolak pemindahan ibu kota. Berbeda dengan PKS pusat, Ihsan menyambut baik langkah pembangunan IKN di Kaltim.

Menurut anggota Komisi II DPRD Kukar ini, ketika IKN pindah, pembangunan bakal dirasakan masyarakat mulai dari kawasan perkotaan hingga pinggiran dan pedalaman. Karenanya, Kukar tak boleh membuang peluang dan jeli menetapkan skala prioritas pembangunan.

“Misalkan prioritas pembangunan bidang transportasi, pertanian, destinasi pariwisata, perikanan dan perhotelan. Langkah itu bakal tepat karena akan ada pertumbuhan penduduk di IKN nanti,” jelasnya.

Dia menambahkan, penunjukan Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai pemimpin Badan Otorita IKN Nusantara merupakan bukti keseriusan pemerintah.

“Dengan terpilihnya pemimpin badan otorita tentu akan mempercepat proses pembangunan infrastruktur di IKN yang sudah lama dinanti warga,” sebutnya.

Ia juga berharap agar putra-putri daerah Kukar atau Kaltim juga ikut ambil peran dalam struktur kepengurusan badan otorita.

“Jangan sampai warga Kaltim jadi penonton di tengah-tengah pembangunan IKN,” pungkasnya.

Sebelumnya, fraksi PKS menjadi satu-satunya fraksi di DPR yang menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN).

Penolakan PKS terhadap RUU IKN disampaikan dalam rapat kerja (raker) RUU IKN di tingkat Panitia Kerja (Panja) yang digelar pada Selasa (18/1) dini hari.

Anggota fraksi PKS, Suryadi Jaya Purnama menilai rencana pemindahan ibu kota baru pada semester awal 2024 terlalu terburu-buru di tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Suryadi menilai proses pemindahan ibu kota baru akan membutuhkan waktu lama. Terutama untuk membangun sejumlah fasilitas dasar seperti sumber daya air, jalan, jembatan, hingga pemukiman.

Di sisi lain, pembiayaan ibu kota baru setidaknya akan merogoh keuangan negara lewat APBN hingga Rp90 triliun. Kondisi itu menurut dia tidak memungkinkan sebab ekonomi negara tengah lesu akibat pandemi.

(rio/DAL)

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker