Lalu, ditengah berbagai kesulitan itu mereka mendengar informasi bahwa Pemkot Bogor mengajukan p pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga ratusan miliar. Atty menyatakan, jika Pemkot mengajukan pinjaman itu untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat, tentu masyarakat Bogor akan lega dan mendukung langkah-langkah Pemkot.
“Tetapi faktanya Pemkot meminjam PEN hanya untuk pembangunan fisik, yang mungkin dampak ekonominya bagi rakyat kecil tidak terlalu bermanfaat dan tak punya pengaruh apa-apa,” geram Atty.
Atty mengungkapkan, baru saja Pemkot melakukan sosialisasi untuk melakukan penataan Jalan Suryakencana. Namun sudah banyak warga yang meminta keadilan dari kebijakan pembangunan yang akan dilakukan Pemkot tersebut.
“Mereka meminta pertimbangan pada Pemkot, agar mereka bisa bertahan mengais rejeki. Dan ini bukan hanya terjadi di Suryakencana,” ujar Atty.
Jadi, lanjut Atty, yang terjadi seakan semakin indah kota Bogor, semakin sulit warganya mencari nafkah. Sebab ‘keindahan’ itu akan membuat mereka dilarang memanfaatkannya.